1.450 PNS Pemprov Jatim Diambil Sumpah Jabatan, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Core Values ASN
1.450 PNS Pemprov Jatim Diambil Sumpah Jabatan, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Core Values ASN
( Caption Foto : Pesankan ASN Harus Bisa Jadi Game Changer dan Enabler Leader)
SURABAYA, tNews.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengambil sumpah dan janji 1.450 PNS lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (4/5) pagi.
Mereka yang diambil sumpah terdiri atas 1.300 orang peserta CPNS tenaga kesehatan, tenaga teknis, dan tenaga administrasi tahun lalu. Sedangkan 150 orang lainnya disisir dari para PNS yang belum diambil sumpah tahun lalu.
Penandatanganan Berita Acara Pengambilan Sumpah/Janji PNS sendiri dilakukan oleh lima orang perwakilan dari lima agama.
Perwakilan tersebut antara lain M. Burhanuddin Thobari sebagai perwakilan Islam, Novia Astika Hadi Mulyono sebagai perwakilan Kristen Protestan, Maria Nining Kehi sebagai perwakilan Kristen Katolik, I Nyoman Riki Wisdyastrawan sebagai perwakilan Hindu, serta Jenadi Binarto sebagai perwakilan Budha.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur yang akrab disapa Khofifah itu menekankan pentingnya _core values_ ASN ‘BerAKHLAK’ yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Yang pertama adalah berorientasi pelayanan. Pastikan bahwa kita semua punya komitmen dan tekad memberikan pelayanan terbaik, tercepat, termudah. Pastikan bahwa saudara siap memberikan layanan kepada seluruh masyarakat tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Khofifah kemudian menjelaskan bahwa akuntabel merupakan akuntabilitas seluruh kerja dan kinerja yang didedikasikan untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Selain itu, ia juga berpesan agar setiap ASN memiliki kompetensi di bidang tugas masing-masing.
“Selalu ada perubahan ekosistem yang berjalan sangat cepat, baik internal maupun eksternal Pemprov, baik internal maupun eksternal bangsa,” tuturnya.
“Kita berada pada Global Village. Jadi setiap perubahan yang terjadi di berbagai belahan dunia harus selalu dalam antisipasi dan kemampuan kita untuk melakukan mitigasi sekaligus menemukan solusinya,” lanjut Khofifah.
Core value selanjutnya adalah harmoni yang juga merupakan bagian dari Nawa Bhakti Satya. Di mana, terdapat program yang diberikan untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur.
“Harmoni itu bagaimana keberagaman yang menjadi kekuatan Provinsi Jawa Timur kita bangun. Maka, kita bergandengan tangan untuk saling menguatkan sehingga tercipta harmonious partnership di antara kita,” imbuhnya.
Kemudian, yang tidak kalah penting adalah perihal loyalitas kepada NKRI. Sehingga tidak ada pikiran dan gagasan selain yang berdasarkan kepada Pancasila.
“Tidak boleh ada toleransi bagi PNS di Jawa Timur dan juga di negeri ini untuk mengusung gagasan di luar Pancasila dalam berbangsa dan bernegara, tidak boleh ada gerakan yang tidak seiring dengan NKRI. Pikiran kita harus merah putih, hati kita merah putih dan gerakan kita harus merah putih,” pungkas Khofifah.
Tak hanya itu, ASN harus adaptif. Mantan Menteri Sosial RI itu mengatakan, perubahan-perubahan baik di Jawa Timur, nasional, maupun dunia menjadikan kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting.
“Karena itu saya seringkali mengajak di antara kita semua harus menjadi game changer. Setiap perubahan-perubahan harus bisa beradaptasi. Bagaimana perubahan itu menjadi kekuatan kita untuk saling mengisi dan menjadikan Jawa Timur tetap menjadi provinsi paling maju dan terdepan di antara seluruh provinsi di Indonesia,” ucapnya.
Khofifah juga mengatakan, meski setiap ASN yang disumpah pada awalnya adalah pada posisi staf, merekalah yang merupakan kunci produktivitas serta kerja efektif dan inovatif Pemprov Jawa Timur yabg akan datang. Mengingat, mereka menjadi ujung tombak bahkan penentu kesuksesan tiap program yang ada.
“Jadilah enabler leader, pemimpin pemungkin. Karena pada setiap berbagai adaptasi yang harus kita lakukan dan berbagai tantangan yang harus kita hadapi, selalu ada peluang didalamnya. Maka kita selalu berdoa, “Ya Allah jauhkan saya dari berkata tidak bisa, karena Allah tidak akan mrmberikan beban di luar kemampuan hambaNya,”” pesannya.
Terakhir, Khofifah menjelaskan bahwa kolaborasi juga merupakan hal vital. Sebab, kolaborasi menjadi kunci menghadapi disrupsi dan era industri 4.0, society 5.0, dan bahkan 6.0.
Kepada seluruh kepala OPD, Gubernur Khofifah meminta agar setiap ASN yang baru mengikuti sumpah / janji dibimbing. Agar tiap mereka dapat menjadi tenaga-tenaga inovator yang akan melakukan percepatan pergerakan dari seluruh pembangunan di Jawa Timur.
“Sekali lagi, selamat datang. Saudara menjadi kekuatan baru dan energi baru bagi penguatan kemajuan seluruh kerja produktif, inovatif dan kreatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Semoga Allah menganugerahkan kekompakan, kekuatan serta kemudahan dalam seluruh perjalanan pengabdian kita,” tutup Khofifah.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, serta segenap kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
( Pakde Handoko).