Pemerintahan

Proyek Box Culvert Pondok Benowo Indah Surabaya Diduga Asal Jadi: Retak Sebelum Digunakan, Warga Minta Dihentikan!

Proyek Box Culvert Pondok Benowo Indah Surabaya Diduga Asal Jadi: Retak Sebelum Digunakan, Warga Minta Dihentikan!

Surabaya, Jatim || tNews.co.id – Proyek pembangunan box culvert di kawasan Pondok Benowo Indah (PBI), Surabaya, mulai dari RT 8 RW 9 hingga RW 8 Jalan Kembar sisi utara, kini disorot keras.

Pekerjaan infrastruktur yang seharusnya meningkatkan fasilitas drainase justru menimbulkan kekhawatiran publik akibat dugaan kualitas buruk dan potensi membahayakan keselamatan warga.

Warga mengaku menemukan retakan pada struktur box culvert bahkan sebelum proyek selesai dikerjakan. Kondisi tersebut memunculkan dugaan kuat bahwa material yang digunakan tidak sesuai standar dan rentan gagal secara konstruksi. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius. Apakah proyek ini diawasi dengan benar, atau ada unsur pembiaran?.

Tak hanya soal kualitas bahan, pemasangan konstruksi pun menjadi sorotan. Permukaan jalan terlihat bergelombang dan tidak rata, mengindikasikan pengerjaan yang tidak profesional.

Bagi warga sekitar, kondisi ini bukan hanya soal estetika, tapi soal nyawa. Jalan yang tidak rata sangat berbahaya bagi pengendara motor, pejalan kaki, hingga anak-anak yang beraktivitas di lingkungan tersebut.

Ironisnya, aspek keselamatan selama proses pembangunan nyaris diabaikan. Tidak ada rambu peringatan yang jelas, tidak ada petugas pengatur lalu lintas, dan penutupan jalan dilakukan secara serampangan.

“Kami merasa seperti warga kelas dua. Proyek berjalan tapi keselamatan kami tidak dianggap penting,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.

Hingga berita ini dirilis, kontraktor pelaksana maupun instansi terkait belum memberikan keterangan apapun. Pihak media telah mencoba menghubungi untuk konfirmasi, namun belum ada tanggapan resmi.

Warga PBI menuntut agar proyek dihentikan sementara dan dilakukan audit teknis secara menyeluruh. Jika terbukti ada pelanggaran spesifikasi, maka kontraktor dan pihak pengawas proyek harus dimintai pertanggungjawaban hukum.

“Jangan tunggu ada korban baru bergerak. Kami butuh jaminan keselamatan, bukan proyek asal jadi,” tegas tokoh masyarakat setempat.

Proyek ini kini menjadi cermin buruknya pengawasan proyek infrastruktur di Surabaya. Jika tidak segera ditangani secara tegas, hal ini dapat menjadi preseden berbahaya bagi proyek-proyek publik lainnya.

Wartawan : Team Redaksi I Editor : Redaksi tNews.co.id

Related Articles

Back to top button