Uncategorized

Terbongkar! Pria Asal Pamekasan Produksi Video Asusila Sesama Jenis, Ditangkap di Surabaya

Terbongkar! Pria Asal Pamekasan Produksi Video Asusila Sesama Jenis, Ditangkap di Surabaya

Pamekasan, Jatim || tNews.co.id – Dunia maya kembali digegerkan dengan beredarnya video asusila sesama jenis (LGBT) yang diduga berasal dari wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Polisi bergerak cepat. Satu pelaku berhasil dibekuk Tim Opsnal Sakera Sakti Satreskrim Polres Pamekasan, Kamis 18 Juli 2025 di Surabaya.

Pelaku berinisial FR (29), warga Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, ditangkap di tempat kosnya di wilayah Surabaya setelah aparat melakukan patroli siber dan pelacakan digital intensif.

“Tim Cyber Polres menerima informasi adanya video tidak senonoh yang beredar luas di grup WhatsApp. Setelah ditelusuri, kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku,” terang AKP Sri Sugiarto, Kasi humas Polres Pamekasan saat konferensi pers di Mapolres Pamekasan, Jumat (18 Juli 2025)

FR mengakui telah membuat dan menyimpan konten pornografi sesama jenis sejak Agustus 2024. Dalam proses penggerebekan, polisi mengamankan satu unit ponsel Infinix Smart 8 warna hitam yang berisi rekaman aktivitas seksual menyimpang tersebut.

Kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian karena dinilai melanggar batas etika, norma hukum, dan nilai-nilai budaya masyarakat. Pelaku dikenakan Pasal 29 Jo Pasal 4 UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun dan/atau denda Rp6 miliar.

AKP Sri Sugiarto menambahkan dampak luas dari praktik menyimpang ini, bukan hanya secara moral tapi juga dari segi kesehatan masyarakat.

“Praktik hubungan sesama jenis berisiko tinggi terhadap penyebaran penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, serta bisa memicu tekanan psikologis yang berat,” ujarnya.

Lebih jauh, Polres Pamekasan meminta peran aktif masyarakat, tokoh agama, dan keluarga untuk memperkuat kontrol sosial di tengah derasnya arus digitalisasi dan budaya bebas.

“Orang tua harus lebih peduli. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban atau pelaku dari pengaruh buruk dunia maya,” tutup Sri Sugiarto.

Wartawan: Rosi I Editor : Redaksi tNews.co.id

 

Related Articles

Back to top button