Atasi Banjir, Saluran Air Perkampungan Digarap Pemkot Surabaya
Atasi Banjir, Saluran Air Perkampungan Digarap Pemkot Surabaya
Surabaya, JATIM II tNews.co.id – Kota Surabaya sudah diguyur hujan lebat sekali. Saat itu bertepatan dengan momen Gerak Jalan Mojosuro (Mojokerto hingga Surabaya), Sabtu 4 November 2023 sekitar pukul 22.00 hingga 23.00 WIB.
Memasuki musim hujan, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya melakukan pengerjaan saluran air di perkampungan. Hal ini untuk mengantisipasi genangan air atau banjir, saat musim hujan. Sebelumnya DSDABM juga telah mempercepat pembangunan enam rumah pompa baru.
Rencananya, pengerjaan saluran air di pemukiman ini akan dilakukan hingga 2026 mendatang. Kabid Drainase DSDABM Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengatakan, tahun ini pengerjaan sudah mulai dilakukan. Tetapi tidak bisa dituntaskan pada semua titik perkampungan yang ada.
“Tahun depan akan kami maksimalkan. Karena ada sekitar 9.096 Rukun Tetangga (RT). Satu RT, satu jalan, itu masih banyak saluran yang perlu dibangun dan harus dikebut,” jelas Windo, Rabu, 8 November 2023.
Windo mengungkapkan, target penyelesaian 9.096 titik itu akan diselesaikan pada 2026 mendatang.
“Kurang lebih 265 (yang sudah dikerjakan tahun ini). Sisanya masih banyak, tahun depan dicicil lagi, kami maksimalkan untuk anggaran lingkungan juga. Kami kebut sampai 2026,” paparnya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi genangan air atau banjir tidak hanya fokus pada pengerjaan saluran besar tetapi juga saluran air yang ada di pemukiman warga.
“Karena kalau dari hulu atau atas belum bisa menampung akan lari ke jalan. Makanya harus menyusuri dari saluran lingkungan, tersier, sekunder dan primer yang harus terkoneksi, dan memang banyak sekali saluran lingkungan yang belum terbangun dan menjadi PR,” ungkapnya.
Kebanyakan, lanjut Windo, saluran air di perkampungan berukuran kecil. Ukuran salurannya rata-rata 20 sampai 40 sentimeter untuk lebar dan kedalamannya maksimal bisa 20 sampai 40 centimeter.
“Memang harus ditata untuk saluran di permukiman. Juga limbah domestik, sampah menghambat kalau musim hujan. Banyak juga saluran di perkampungan yang buntu karena bangun pagar yang menutupi saluran,” tandasnya.
( Pak D Hamd).