Korban Nilai Polres Sampang Tidak Sanggup Tangkap Pelaku, Pernyataan Kapolres Soal “Masyarakat Bisa Menangkap” Jadi Sorotan
Korban Nilai Polres Sampang Tidak Sanggup Tangkap Pelaku, Pernyataan Kapolres Soal “Masyarakat Bisa Menangkap” Jadi Sorotan


Sampang, Madura II tNews.co.id — Penanganan kasus penyerangan terhadap mantan Kepala Desa Madulang, Siti Maimuna, kembali menuai kritik tajam.
Setelah sebelumnya menyebut sejumlah pelaku yang berstatus DPO masih terlihat bebas berkeliaran di kampungnya, kini korban menyoroti pernyataan Kapolres Sampang AKBP Hartono yang menyatakan bahwa masyarakat dapat menangkap DPO dan menyerahkannya ke polisi terdekat.
Menurut Maimuna, pernyataan tersebut justru mempertegas dugaan bahwa aparat kepolisian tidak sanggup menangkap para pelaku yang hingga kini masih bebas.
“Kalau polisi benar-benar sanggup, kenapa masih banyak DPO yang dibiarkan berkeliaran? Sampai Kapolres bilang masyarakat bisa menangkap sendiri. Itu menunjukkan polisi memang tidak mampu menangkap pelaku,” ujar Maimuna kepada tNews.co.id.
Sebelumnya, Kapolres Sampang AKBP Hartono menyampaikan kepada tNews.co.id bahwa dalam prinsip penanganan DPO, masyarakat juga memiliki hak untuk melakukan penangkapan.
“Pada prinsipnya, DPO semua orang bisa menangkap dan serahkan ke polisi terdekat. Apabila ada info masyarakat ke Polres, pasti segera ditindaklanjuti untuk dilakukan upaya penangkapan,” Balas Kapolres Sampang.
Pernyataan ini memicu kontroversi, terutama dari pihak korban yang menilai bahwa seharusnya penangkapan pelaku merupakan tugas dan tanggung jawab aparat kepolisian, bukan masyarakat.
Maimuna menegaskan bahwa dirinya sebagai korban membutuhkan perlindungan dan tindakan konkret dari aparat, bukan sekadar imbauan agar masyarakat turun tangan.
“Saya sudah melapor sejak awal. Harusnya polisi yang bergerak. Kalau masyarakat disuruh menangkap, lalu tugas polisi apa? Ini bukan kasus ringan, penyerangan dengan puluhan orang,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa, beberapa pelaku yang masuk daftar DPO masih terlihat di kampungnya dan beraktivitas seperti biasa tanpa ada upaya penangkapan.
Pernyataan Kapolres dan keluhan korban menambah tekanan publik terhadap Polres Sampang untuk segera menuntaskan kasus ini secara profesional. Banyak warga menilai bahwa pembiaran terhadap para DPO berpotensi membuat para pelaku merasa kebal hukum.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan terbaru dari Polres Sampang mengenai langkah konkret penangkapan terhadap para pelaku yang masih DPO. Publik kini menunggu apakah pernyataan komitmen Kapolres akan diikuti tindakan nyata di lapangan.
Wartawan: Ros I
Editor: Redaksi tNews.co.id









