Kapolri Bersama Forkopimda Jatim Menggelar Deklarasi Pemilu Damai dan Resmikan Gedung Jajaran Polda Jatim
Kapolri Bersama Forkopimda Jatim Menggelar Deklarasi Pemilu Damai dan Resmikan Gedung Jajaran Polda Jatim


SURABAYA, Jatim II tNews.co.id – Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta Jajaran Forkopimda Jatim menggelar Deklarasi Pemilu Damai di Polda Jawa Timur, Kamis (28/12/23) siang.
Acara tersebut digelar bersamaan dengan Peresmian Gedung atau Fasilitas Baru Jajaran Polda Jatim Diantaranya adalah, Flat Batalyon D Pelopor Satbrimobda Jatim di Kabupaten Pamekasan.
Lalu, Flat Kompi 4 Batalyon B Pelopor Satbrimob Jatim di Kabupaten Banyuwangi. Gedung Pelayanan Satpas Polres Malang. Mapolres Sumenep. Kemudian, Gedung Pelayanan Hiperbarik, Fasilitas Diklat dan Gedung Manajemen RSB H.S. Samsoeri Mertojoso. Gedung Digital Forensik Bidlabfor Polda Jawa Timur. Dan, Gedung Rawat Inap dan Gedung Manajemen RSB TK III Nganjuk dimana terletak di beberapa daerah.
Hadir juga perwakilan dari Organisasi Kemasyarakatan, organisasi Keagamaan, organisasi kemahasiswaan serta organisasi – organisasi lainnya.
Pantauan Media ini, Kapolri juga melakukan bakti sosial dengan memberikan sembako kepada 1100 orang kurang mampu.
Listyo berharap proses pemilu 2024 berjalan kondusif hingga pelaksanaanya di hari H, berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Ia selalu mengingatkan, bahwa pemilu haruslah dijaga bersama sebagai bagian dari proses demokrasi.
“Kita harapkan kalau pemilu ini bisa berjalan aman dan damai maka demokrasi kita akan menjadi demokrasi yang baik, demokrasi yang mapan,” kata Listyo di markas Polda Jatim.
Listyo juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak berlaku buruk melihat perbedaan pada proses pemilu. Ia katakan perbedaan adalah bagian dari sebuah sistem demokrasi.
Perbedaan itu bagian dari demokrasi, bagian dari hak yang harus kita hormati, dan itu juga tentunya bagian dari keberagaman dari demokrasi kita yang harus kita jaga,” ujarnya.
Proses pemilu, dikatakannya adalah persoalan biasa jika terjadi suatu perbedaan. Namun yang menjadi kunci utama, bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan tersebut.
“Karena persatuan dan kesatuan itu menjadi modal utama bagi siapapun pemimpinnya nanti, untuk melanjutkan program-program pembagunan nasional untuk kesejahteraan rakyat,” Tutupnya.
( Pak D Hand).