Sedekah Bumi Desa Laban Ditandai dengan Kirab Budaya
Sedekah Bumi Desa Laban Ditandai dengan Kirab Budaya
Pewarta : Siti Londo
GRESIK, tNews.co.id – Sedekah Bumi merupakan kegiatan tradisi masyarakat Gresik, terutama di beberapa wilayah Gresik bagian Selatan dan Utara. Kegiatan tersebut ditandai dengan arak-arakan hasil bumi yang dirangkai dalam berbagai bentuk seperti; tumpeng dan beraneka makanan tradisional yang disuguhkan dalam berbagai wadah antara lain; ancak, besek, dan lain-lain.
Tumpeng tersebut dibuat dari hasil bumi seperti buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, dan lain-lain. Selain arak-arakan, sedekah bumi itu dimaksudkan untuk menghormati leluhur dan juga memanjatkan doa sebagai rasa syukur atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa.
Diantara wilayah Gresik yang sampai saat ini masih melestarikan budaya sedekah bumi ini.
Kegiatan ini mengundang budayawan dan kesenian wayang kulit, yang di gelar pada siang hari.
Turut hadir dalam kegiatan kirab budaya dan sedekah bumi yakni Kepala Camat Pak Gunawan Purna Atmaja berserta Kades Hayus dan bersama staf jajaran diikuti
masing – masing RT menampil kan kreatif masing – masing.
Kepala Camat Pak Gunawan Purna Atmaja menuturkan, bahwa kegiatan sedekah bumi dan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun ini, yang digelar di Dusun Laban
“Seluruh warga, baik pemuda dan pemudi, hingga para orang tua, mau berjibaku menyukseskan kegiatan sedekah bumi serta perayaan HUT di kampung masing-masing,” ujarnya, Minggu (21/8/22).
Antusias warga terhadap kesenian serta kreatifitas berbudaya, mendorong inspirasi berkreasi yang lebih baik lagi. Nilai-nilai luhur kerja keras perjuangan kemerdekaan, masih terus tertanam pada hati dan jiwa warga masyarakat di wilayah Desa Laban.
“Saling bergotong royong, saling asah, asih, asuh, kesemuanya demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” ungkapnya.
Kepala Dusun Laban Hayus
menyatakan, kegiatan kemeriahan tujuh belasan dan sedekah bumi ini, digagas sebulan sebelumnya.
“kekompakan warga dusun dengan bergotong royong, akhirnya bisa mewujudkannya dengan nonton pentas seni wayang kulit bareng,” ujarnya.
Persiapan yang cukup pendek hanya satu bulan, ternyata cukup meningkatkan solidaritas sesama warga untuk menyumbangkan harta, tenaga, dan pikiran, agar kegiatan ini sukses.
“Warga saling bahu membahu menyumbang, iklhas bersedekah bumi membersihkan harta Benda, dusun, hingga desa, dari segala musibah. Serta semakin ditingkatkan rejeki untuk kemakmuran dan kemandirian seluruh warga desa, aamiin,” Kata Kepala Desa.