Dump Truck Pengangkut Pasir, Resahkan Warga Desa Parangharjo kecamatan Songgon Banyuwangi
BANYUWANGI || tNews.co.id – Resahkan Warga Desa Parangharjo kecamatan Songgon, kabupaten Banyuwangi. kendaraan dump truk muatan pasir yang keluar masuk dari area tambang hingga mengakibatkan jalan ini mengalami kerusakan. Rabu ( 1 September 2021).
Pantauan media tNews.co.id nampak beberapa dump truck melintas dijalan raya tersebut, tepatnya di Desa Parangharjo menuju Desa Bedewang. Terlihat jalan yang bergelombang serta dipenuhi tumpukan tanah hingga kesulitan mencari celah untuk melintas.
Saat perjalanan kurang lebih 500 meter tepatnya di perempatan banyak kerumunan warga dan sederetan dump truk muatan pasir diberhentikan warga setempat.
Rosidin selaku tokoh masyarakat (RT) menyampaikan, beberapa hari lalu masyarakat dikejutkan adanya dump truk muatan pasir melintas, sekitar ada 2 hingga 4 dump truk, sampai hari ini kok semakin banyak, bahkan aktivitas sampai malam hari. “Akibat banyaknya aktifi dump truk muatan pasir melintas, jalan raya rusak ambles dan bergelombang.
Sebelumnya dari pihak sopir dan penambang pasir tidak ada pemberitahuan bahkan ijin kepada pemerintah setempat.
” Dengan terpaksa kami dan masyarakat memberhentikan dump truk tersebut untuk meminta penjelasan lebih lanjut, ujarnya kepada wartawan.
Ditempat terpisah, Salah satu warga Desa Parangharjo (Safari) mengungkapkan, adanya aktivitas dump truk muatan pasir yang melintasi desa tersebut sangat menganggu lingkungan, karena banyak anak – anak kecil sekolah dan mengaji.
Debu berhamburan akibat adanya’ dump truk muatan pasir melintas hingga malam hari.
” Saya berharap kalau bisa jangan lewat sini, karena tanpa ijin dari pemerintah setempat, kita sebagai masyarakat juga punya hak untuk menanyakan hal tersebut,” ujarnya.
Beberapa sopir dump truk sebut saja L mengatakan hal yang sama. “Kami keberatan kalau jalan ini di tutup terus kami lewat mana, sedangkan jalan yang biasa dilewati ditutup sementara karena ada perbaikan. Sedangkan kami semua ini juga bayar pajak, kami hanya sopir tidak tau menau masalah ijin jalan ke pemerintah setempat, yang penting kami melintas”. Kata Salah satu sopir kepada wartawan.
Pewarta : Cak Sus.