Menu MBG Yayasan Generasi Emas Desa Ombul Dipertanyakan, Wali Murid Keluhkan Gizi dan Nilai Anggaran
Menu MBG Yayasan Generasi Emas Desa Ombul Dipertanyakan, Wali Murid Keluhkan Gizi dan Nilai Anggaran


Sampang, Madura || tNews.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Yayasan Generasi Emas di Desa Ombul, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang menuai sorotan tajam dari wali murid.
Menu makanan yang dibagikan kepada siswa dinilai tidak mencerminkan standar gizi seimbang serta diduga tidak sepadan dengan nilai anggaran yang dialokasikan yaitu 10 ribu rupiah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, menu MBG yang diterima siswa untuk hari sabtu tanggal 20 Desember 2025, di berikan pada hari Jumat 19 Desember 2025, tapi ada yang aneh menu tersebut hanya terdiri dari satu buah jeruk, satu kotak susu Indomilk, serta satu bungkus Roti berbalut plastik.
Kondisi ini memicu kekecewaan sejumlah wali murid yang mempertanyakan di mana letak unsur gizi lengkap sebagaimana yang digaungkan dalam program nasional MBG.
“Kalau hanya jeruk, susu kotak, dan roti seperti ini, kami ragu ini bisa disebut makan bergizi. Anak-anak butuh protein, sayur, dan makanan layak, bukan sekadar pengganjal lapar,” ujar salah satu wali murid yang meminta identitasnya dirahasiakan, Jumat (19/12/2025)
Keluhan tidak berhenti pada aspek gizi. Wali murid juga mempertanyakan nilai nominal anggaran per porsi yang disebut-sebut mencapai angka tertentu, namun tidak tercermin dari kualitas maupun kuantitas makanan yang diterima siswa.
“Kami dengar anggarannya 10 ribu, Tapi kenyataannya menu yang diberikan sangat sederhana tidak sampai 10 ribu. Ini wajar kalau kami bertanya-tanya, uangnya ke mana?” imbuh wali murid lainnya dengan nada kecewa.
Program MBG sejatinya dirancang untuk meningkatkan asupan gizi anak sekolah, menekan angka stunting, serta mendukung tumbuh kembang generasi emas. Namun, realisasi di Desa Ombul justru dinilai jauh dari semangat awal program.
Pihak Owner Yayasan Generasi Emas Desa Ombul saat dikonfirmasi mengunakan pesan singkat WhatsApp dengan nomer 08786409xxxx menjelaskan harga dari tiga item.
” Untuk harga Susu indomilk 115ml 1 dus isi 40 harga 110 ribu, 1 Kg Jeruk madu 30 Ribu dan Roti homemade harga Rp. 3000/biji ditambah bungkus plastik,”
Namun demikian, saat dimintai keterangan lebih lanjut terkait apakah tiga item tersebut sudah memenuhi standar nilai gizi seimbang bagi anak sekolah, pihak Owner Yayasan Generasi Emas Desa Ombul belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan. Upaya konfirmasi lanjutan melalui pesan WhatsApp tidak mendapatkan jawaban, meski pesan telah terbaca.
Sikap bungkam tersebut semakin memicu tanda tanya di kalangan wali murid, terutama terkait klaim pemenuhan gizi dalam program MBG yang sejatinya menjadi program strategis nasional. Wali murid menilai, tanpa penjelasan berbasis standar gizi dari pihak pengelola, dugaan ketidaksesuaian antara menu dan tujuan program kian menguat.
Wali murid berharap ada evaluasi serius dari pihak yayasan dan instansi terkait, termasuk transparansi anggaran dan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program MBG, agar tujuan mulia program tidak berubah menjadi sekadar formalitas.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan kepercayaan publik terhadap program MBG akan semakin terkikis, sementara anak-anak yang seharusnya menjadi penerima manfaat justru kembali menjadi pihak yang dirugikan.
Wartawan: Ros I
Editor: Redaksi tNews.co.id









