Proyek Jalan Labuhan Sreseh Rp1,9 Miliar di Sampang Rusak Meski Baru Dua Bulan
Proyek Jalan Labuhan Sreseh Rp1,9 Miliar di Sampang Rusak Meski Baru Dua Bulan


Sampang, Madura II tNews.co.id – Proyek peningkatan struktur Jalan di Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang kembali jadi perbincangan publik. Pasalnya, jalan yang baru selesai sekitar dua bulan lalu itu kini sudah mengalami kerusakan di beberapa titik.
Pantauan di lapangan menunjukkan munculnya retakan memanjang pada permukaan beton. Kondisi tersebut menimbulkan kekecewaan masyarakat karena jalan ini sebelumnya diharapkan mampu memperlancar akses transportasi warga sekitar.
Berdasarkan papan informasi proyek, pekerjaan peningkatan jalan itu menelan anggaran sebesar Rp1.984.717.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2025. Proyek ini dikerjakan oleh CV Kencana Bahari di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang, dengan nomor kontrak 01.32/09.02/KONTRAK/434.207/VII/2025.
Dari hasil temuan di lokasi, terdapat dugaan kuat bahwa pekerjaan tidak memenuhi standar teknis.


Saat proses pengerjaan berlangsung, besi tulangan wiremesh terlihat diletakkan langsung di lantai dasar, bukan pada posisi tengah te bal beton sebagaimana ketentuan konstruksi yang semestinya. Padahal, posisi wiremesh sangat penting untuk menambah kekuatan struktur dan mencegah keretakan dini.
Salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa proyek tersebut baru rampung sekitar dua bulan lalu.
“Baru sekitar dua bulan selesai, tapi sekarang sudah banyak yang retak. Kami sebagai masyarakat tentu sangat kecewa,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Sedangkan pihak pelaksana kegiatan tersebut saat dikonfirmasi wartawan media ini dengan chat WhatsApp nomer 088233055xxx, blm ada balasan.
Juga hingga berita ini diterbitkan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Sampang, Amirul Kusnan, sama belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp juga belum mendapat respons.
Minimnya tanggapan dari pihak terkait semakin memicu tanda tanya publik soal proses pengawasan proyek, kualitas bahan yang digunakan, hingga dugaan lemahnya kontrol mutu di lapangan.
Masyarakat berharap, Dinas PUPR Sampang segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh agar kerusakan tidak semakin meluas serta tidak merugikan keuangan daerah.
Wartawan: Ros I
Editor: Redaksi tNews.co.id









