Diduga Asal-Asalan, Rehabilitasi SDN Jrengik 4 Sampang Gunakan Material di Bawah Standar
Diduga Asal-Asalan, Rehabilitasi SDN Jrengik 4 Sampang Gunakan Material di Bawah Standar


Sampang, Madura II tNews.co.id – Proyek rehabilitasi ruang kelas SDN Jrengik 4, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, diduga dikerjakan asal-asalan. Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pekerjaan konstruksi yang menelan anggaran ratusan juta rupiah itu menggunakan material di bawah standar teknis yang seharusnya diterapkan untuk bangunan pendidikan.
Dari hasil investigasi tNews.co.id di lokasi, tampak sejumlah tiang cor bangunan menggunakan campuran besi ukuran 12 dan besi 10, padahal seharusnya seluruh tiang utama memakai besi berdiameter seragam sesuai spesifikasi teknis proyek. Tidak hanya itu, kualitas pasir yang digunakan juga terlihat buruk, dengan campuran kotor dan butiran kasar yang tidak layak untuk pembangunan gedung sekolah.
Parahnya lagi, di lokasi proyek tidak tampak adanya papan nama kegiatan, sehingga publik tidak mengetahui informasi resmi terkait sumber dana, nilai kontrak, maupun masa pengerjaan proyek tersebut.
Padahal berdasarkan data LPSE Kabupaten Sampang, proyek ini merupakan kegiatan Rehabilitasi Sedang atau Berat Ruang Kelas SDN Jrengik 4 Kecamatan Jrengik (DAU) dengan satuan kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Nilai pagu anggaran tercatat sebesar Rp655.872.000, sementara HPS senilai Rp655.870.985,17.
Proyek ini dimenangkan oleh CV Wahyu Jaya Sejahtera dengan harga negosiasi Rp648.918.845,81.
Menurut Malik Aktivis Sampang khawatir dengan kualitas bangunan yang tengah dikerjakan. Malik menilai, jika pengerjaan tidak sesuai standar, bangunan tersebut berpotensi membahayakan keselamatan siswa dan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
“Kalau lihat besinya kecil-kecil, pasirnya juga jelek, kami khawatir nanti roboh. Ini kan sekolah, mestinya dikerjakan dengan serius, bukan asal-asalan,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penggunaan material di bawah standar tersebut.
Proyek yang semestinya menjadi sarana peningkatan mutu pendidikan justru dikhawatirkan akan menjadi ancaman keselamatan bagi para siswa jika tidak segera diawasi secara ketat oleh pihak berwenang.
Wartawan: Ros I
Editor: Redaksi tNews.co.id









