Bantuan SosialPeristiwa

Janggal! Dana CSR Medco Energi Rp199 Juta, Realisasi Bantuan Nelayan Hanya Sekitar Rp124 Juta

Janggal! Dana CSR Medco Energi Rp199 Juta, Realisasi Bantuan Nelayan Hanya Sekitar Rp124 Juta

Sampang, Madura II tNews.co.id — Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Medco Energi Sampang Pty. Ltd. kembali menuai sorotan. Dari total dana CSR sebesar Rp1,2 miliar terbagi menjadi 5 desa, sedangkan di Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, menerima kucuran dana Rp199 juta di tahun 2025.

Namun, sejumlah nelayan penerima bantuan menilai penyaluran dana tersebut tidak transparan dan terkesan janggal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan tNews.co.id, bebepa nelayan di desa dharma tanjung mengaku. Dana CSR tersebut digunakan untuk bantuan alat tangkap bagi nelayan setempat.

Tercatat ada kurang lebih 125 kapal kecil yang menerima bantuan berupa kail pancing ikan ukuran 8 mm, dengan setiap 1 slop kotak berisi 10 bagian kail pancing ikan. Setiap kapal mendapat 3 hingga paling banyak 5 kotak, tergantung jumlah penumpang atau ABK kapal.

Dengan harga kail pancing dipasaran sekitar Rp 75 ribu per 1 slop kotak, total anggaran untuk bantuan pancing diperkirakan hanya mencapai Rp 47 juta.

Selain itu, terdapat 22 kapal besar yang masing-masing mendapat satu jaring ikan besar dengan harga kisaran Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta per unit. Jika dikalkulasikan, nilai bantuan jaring tersebut hanya sekitar Rp 77 juta.

Dari dua jenis bantuan itu, total anggaran yang tampak terealisasi hanya sekitar Rp124 juta, sementara dana CSR yang disebut disalurkan mencapai Rp199 juta. Artinya, terdapat selisih anggaran lebih dari Rp 75 juta yang belum jelas peruntukannya.

Salah satu nelayan yang enggan disebut namanya mengungkapkan rasa kecewanya dan tidak ada transparan terkait berpa total seluruh biaya yang sudah dibelanjakan dari pendamping maupun ketua kelompok.

“Kami hanya tahu dapat kali pancing ikan dan jaring, tapi jumlah uang CSR katanya sampai dua ratus juta lebih. Tidak tahu sisanya kemana, pendamping maupun ketua kelompok tidak pernah melakukan musyawarah setelah selesai pembelanjaan” ujarnya kepada tNews.co.id.

Tidak hanya itu menurut pengakuan nelayan lain, data 125 kapal kecil itu tidak sama dengan perahu yang ada.” Kalau 125 kapal kecil itu tidak sampai mas, setau saya hanya 105 kapal kecil di desa kami,” jelasnya.

Perlu diketahui, tidak hanya hilang entah kemana sisa dana CSR tersebut melainkan diduga Pendamping dan Ketua Kelompok bekerjasama Mark up jumlah kapal kecil demi meraup keuntungan pribadi.

Upaya konfirmasi kepada Buradi, selaku perwakilan pendamping program CSR dari Madura Development Watch (MDW), hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan keterangan yang jelas. Dirinya hanya menjelaskan bahwa nelayan tidak hanya mendapatkan kail pancing. “Tidak hanya satu slop buat nelayan, nelayan yang mana yang bilang begitu ayo pertemukan sama saya,” jelasnya dengan nada ngotot mau ketemu nelayan (Narasumber media ini).

Ketidakjelasan rincian penggunaan dana CSR ini memunculkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat pesisir Dharma Tanjung. Para nelayan berharap pihak terkait, baik pemerintah desa maupun Medco Energi, memberikan penjelasan terbuka agar tidak menimbulkan spekulasi negatif di tengah masyarakat.

Wartawan : Ros I Editor Redaksi
Publisher : Rosi

Related Articles

Back to top button