Halo Polisi

Kapolri Libatkan Pakar Hingga Akademisi, Dorong Akselerasi Transformasi Polri

Kapolri Libatkan Pakar Hingga Akademisi, Dorong Akselerasi Transformasi Polri

Jakarta || tNews.co.id – Upaya reformasi besar-besaran di tubuh Polri kembali dipacu. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung rapat Akselerasi Transformasi Polri yang digelar di Pusdalsis Stamaops Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24 September 2025).

Menariknya, forum ini tidak hanya melibatkan pejabat internal, tetapi juga menggandeng pakar lintas disiplin, akademisi, hingga pemerhati kepolisian untuk memberi masukan, kritik, dan pandangan strategis.

Kapolri menegaskan langkah ini merupakan bentuk tindak lanjut atas arahan Presiden Prabowo Subianto. “Kami harus bergerak cepat, mengidentifikasi masalah nyata, serta menjemput bola untuk memenuhi harapan publik,” tegas Listyo.

Menurutnya, pembentukan tim akselerasi ini menjadi ruang terbuka bagi publik untuk ikut mendorong perubahan di institusi Polri. “Kami ingin perspektif publik benar-benar diserap. Kritik dan saran dari para ahli ini penting agar reformasi internal berjalan efektif,” ujarnya.

Adapun deretan nama yang hadir dalam rapat tersebut berasal dari berbagai latar belakang, di antaranya:
Pemerhati Kepolisian: Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, Prof. Dr. Hermawan Sulistyo, hingga Sugeng Teguh Santoso.

Media dan Komunikasi Publik: Rustika Herlambang, Alfito Deannova Ginting, serta Dr. Devie Rahmawati.

Peneliti dan Bidang Politik: Prof. Basuki Rekso Wibowo, Agung Arafat Saputra, dan Dr. Pratama Dahlian Persadha.

Kepemudaan: Andy Soebjakto Molangggato, Andi Yentriani, dan Lintang Suryaningtyas.

Hukum dan HAM: Hendardi, Nur Kholis, Poengky Indarti, Johan Budi, hingga Prof. Adrianus Meliala.

Akademisi dan Budayawan: Prof. Eva Achjani, Ary Ginanjar, Prof. Rhenald Kasali, Hermawan Kartajaya, Prof. Eko Prasojo, hingga Prof. Semiarto Aji Purwanto.

Listyo memastikan bahwa seluruh masukan akan menjadi bahan kajian serius bagi tim akselerasi. “Polri terbuka terhadap semua upaya perbaikan. Kami ingin reformasi ini dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya sekadar jargon,” tandasnya.

Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa reformasi Polri tidak lagi bersifat internal semata, melainkan melibatkan partisipasi luas dari kalangan sipil, pakar, hingga masyarakat akademis.

Wartawan: Pak Dhe I Publisher: Redaksi tNews.co.id

Related Articles

Back to top button