Diwarnai Drama Kolosal, Sejarah Perobekan Bendera Tunjungan Terulang Lagi
Diwarnai Drama Kolosal, Sejarah Perobekan Bendera Tunjungan Terulang Lagi


SURABAYA, Jatim II tNews.co.id – Drama kolosal perobekan bendera di Jalan Tunjungan, Surabaya, pada hari Minggu, 21 September 2025, berubah menjadi panggung sejarah yang megah.
Ribuan warga Surabaya dan sekitarnya memadati kawasan depan Hotel Majapahit untuk menyaksikan drama kolosal yang menggambarkan peristiwa heroik perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi Merah-Putih pada tahun 1945.
Acara ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan istrinya, Ririn Ekawati, yang turut serta dalam memerankan tokoh-tokoh penting dalam drama tersebut. Eri Cahyadi dengan gagah memerankan sosok pejuang yang membakar semangat arek-arek Suroboyo, sementara Ririn Ekawati tampil anggun sebagai tokoh perempuan yang gigih mempertahankan kemerdekaan.
Drama kolosal ini disutradarai oleh seorang seniman teater kenamaan Surabaya, dan melibatkan lebih dari 200 aktor dan aktris lokal, maupun pelajar. Pertunjukan dimulai dengan suasana kota Surabaya yang tenang, kemudian adegan kedatangan tentara sekutu yang mencoba mengibarkan bendera Belanda di Hotel Majapahit, yang kemudian memicu kemarahan warga Surabaya.
Dengan semangat membara, para pejuang dan warga Surabaya menyerbu hotel tersebut dan berhasil menurunkan bendera Belanda. Adegan puncak terjadi ketika seorang pemuda dengan berani memanjat tiang bendera dan merobek bagian biru dari bendera Belanda, menyisakan hanya Merah-Putih yang kemudian dikibarkan dengan bangga.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa drama kolosal ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda akan semangat perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Peristiwa perobekan bendera adalah simbol keberanian dan tekad arek-arek Suroboyo untuk tidak menyerah kepada penjajah. Semangat ini harus terus kita warisi dan kobarkan dalam mengisi pembangunan kota Surabaya,” ujarnya.
Selain drama kolosal, acara ini juga dimeriahkan dengan gending-gending Jawa, berbagai kegiatan seperti parade kostum perjuangan, sepedah kuno, paskibra, dari Surabaya, dan ada makanan kuliner khas Surabaya. Para pengunjung juga dapat berfoto dengan latar belakang replika Hotel Majapahit.
Acara ini berlangsung sukses dan meriah, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh penonton. Semangat perjuangan dan cinta tanah air diharapkan dapat terus membara di hati setiap warga Surabaya.
( Red).