Proyek Jalan Telford di Desa Petapan Torjun Diduga Asal Jadi, Pembersihan Awal Dihilangkan, Batu Pengeras Tak Merata
Proyek Jalan Telford di Desa Petapan Torjun Diduga Asal Jadi, Pembersihan Awal Dihilangkan, Batu Pengeras Tak Merata


Sampang, Jatim || tNews.co.id – Proyek pembangunan Jalan Telford yang bersumber dari Silva Dana Desa (DD) dengan nilai anggaran Rp 115.289.000 di Desa Petapan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, menjadi sorotan tajam masyarakat. Pasalnya, pengerjaan proyek infrastruktur tersebut diduga kuat tidak sesuai dengan standar teknis, bahkan cenderung asal jadi.
Menurut penyataan Narasumber yang namanya kami tidak publikasikan pada wartawan tNews.co.id di lapangan menunjukkan sejumlah kejanggalan. Salah satunya adalah tidak adanya pemerataan batu pengeras jenis 3/5 dan 5/7 pada badan jalan secara merata. Beberapa titik memang terlihat terpasang batu, namun di sebagian besar area lainnya, material tersebut justru tidak ditemukan.
Tak hanya itu, proses awal seperti pembersihan lahan dan pemotongan rumput sebelum pemasangan batu juga diabaikan. Hal ini diperkuat oleh keterangan salah satu warga yang memantau langsung proses pengerjaan proyek.
“Bisa dicek langsung ke lokasi, batu besar hanya ditaruh di sebagian jalan saja. Bahkan sebelum pekerjaan, tidak ada pembersihan sama sekali. Rumput masih banyak, bagaimana jalan bisa bertahan lama?” ujar narasumber yang meminta namanya tidak disebut.
Saat dikonfirmasi, Penjabat (PJ) Kepala Desa Petapan Halim membenarkan bahwa tidak ada pembersihan awal dalam proyek tersebut. Namun, ia berdalih bahwa hal itu tidak masalah karena menurutnya rumput akan mati dengan sendirinya.
“Memang tidak dibersihkan karena nanti rumput juga akan mati sendiri. Tapi terkait pemasangan batu, kami sudah laksanakan sesuai RAB dan gambar,” terang PJ Kades kepada wartawan.
Pernyataan tersebut justru menuai kritikan lebih luas. Praktisi teknik sipil dan tokoh masyarakat menilai bahwa pernyataan PJ Kades mencerminkan ketidaktahuan terhadap tahapan teknis pembangunan jalan yang benar. Metode Telford mensyaratkan pondasi yang kokoh, dimulai dari pembersihan lahan, pemadatan tanah, hingga pemasangan batu secara berlapis.
Minimnya pengawasan dari pihak kecamatan, pendamping teknis desa, hingga inspektorat Kabupaten Sampang, juga dipertanyakan. Masyarakat menuntut agar proyek ini segera diaudit dan dilakukan evaluasi menyeluruh.
“Kalau dibiarkan, ini akan jadi preseden buruk bagi proyek-proyek DD lainnya. Uang negara harus digunakan dengan benar, bukan asal keruk lalu kerja sekenanya,” tegas narasumber desa setempat.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang. Dan wartawan media ini akan melakukan konfirmasi berlanjut kepada pihak-pihak terkait.
Wartawan: Rosi I Editor: Redaksi tNews.co.id