

TUBAN, Jatim II tNews.co.id – Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kembali merayakan panen raya tahun ini dengan tradisi yang sangat kental. Sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah, warga Desa Rengel menggelar selamatan dengan hidangan utama ayam panggang. Yang bertempat di sendang Ngerong pada hari Rabu (21/5/2025).
Bukan hanya hasil bumi yang melimpah yang menjadi sorotan, tetapi juga tradisi unik yang telah diwariskan turun-temurun: penyembelihan dan pemanggangan ayam sebagai simbol syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lebih dari sekadar hidangan lezat, ayam panggang ini menjadi inti dari perayaan panen raya di desa yang terletak di pesisir utara Jawa ini.
Tradisi ini, menurut keterangan Mbah MIN (75), jurukunci sesepuh Desa Rengel, telah berlangsung selama bergenerasi. “Dulu, nenek moyang kita percaya bahwa ayam merupakan hewan yang suci dan melambangkan kemakmuran,” jelasnya.
“Dengan menyembelih dan memanggang ayam, kita mempersembahkan hasil panen terbaik kita sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki.”
Prosesnya pun sarat makna. Ayam-ayam pilihan, yang biasanya berbulu hitam legam dan gemuk, disembelih dengan tata cara khusus.
Dagingnya kemudian diolah dengan rempah-rempah tradisional, menghasilkan aroma yang menggugah selera. Ayam panggang ini kemudian dibagikan kepada seluruh warga desa, tanpa terkecuali. “Ini bukan hanya soal makan, Nak,” lanjut Mbah MIN (75), “tapi juga soal kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi antar warga.”
Namun, perayaan panen raya di Desa Rengel tidak hanya tentang ayam panggang. Berbagai kegiatan lain juga memeriahkan acara ini, seperti pertunjukan kesenian tradisional, seperti jaranan dan reog, serta berbagai permainan rakyat. Anak-anak tampak gembira berlarian, sementara orang dewasa berkumpul sambil bercengkrama dan menikmati hidangan khas desa.
Suasana penuh kegembiraan dan syukur begitu terasa di seluruh penjuru desa. Hasil panen padi yang melimpah ruah menjadi bukti nyata atas kerja keras para petani selama berbulan-bulan. Mereka berharap, tradisi ini akan terus lestari dan menjadi warisan budaya yang membanggakan bagi generasi mendatang. Lebih dari sekadar ayam panggang, tradisi ini adalah cerminan kearifan lokal dan semangat gotong royong masyarakat Desa Rengel. Semoga kemakmuran dan keberkahan terus tercurah di desa ini.
(MSH)