Jamaah Tambak Langon ( Branjangan ) Surabaya Sukses Gelar Wisata Religi Jawa Timur dan Jawa Tengah
Jamaah Tambak Langon ( Branjangan ) Surabaya Sukses Gelar Wisata Religi Jawa Timur dan Jawa Tengah


SURABAYA, Jatim II tNews.co.id – jamaah Tambak Langon (Branjangan) Kelurahan Tambak Sariyoso Kecamatan Asemrowo Surabaya, kembali melaksanakan agenda tahunan berupa wisata religi wali Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kegiatan ini menjadi salah satu tradisi penting dalam komunitas tersebut untuk meningkatkan keimanan, mengenang sejarah, dan mempererat silaturahmi. dipimpin oleh ketua jamaah,ustadz Hambali serta didukung penuh oleh tokoh agama Tambak Langon (Branjangan) Surabaya. Ketua rombongan jamaah berangkat dengan penuh semangat.
Tokoh agama ustadz H Anang Nadhir S.Ag, yang turut hadir serta ikut dalam kegiatan ini, memberikan penghargaan se tinggi-tingginya kepada jamaah atas inisiatif mereka mengadakan acara ini,
“saya merasa bangga dengan jamaah yang mengadakan acara religi seperti ini. kegiatan seperti ini tidak hanya mempertemukan dan mempererat tali silaturahmi antara jamaah tetapi juga menambah keimanan. semoga kegiatan positif seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang,” ujarnya.
Ketua jamaah, ustadz Hambali Menutup acara dengan menyampaikan harapannya agar kegiatan wisata religi ini dapat terus menjadi tradisi yang dilaksanakan setiap tahun.
“Selain untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, kegiatan ini juga menjadi sarana efektif untuk menjaga keharmonisan dan persaudaraan di antara kita. Insyaallah di tahun-tahun berikutnya, kegiatan ini akan terus kami laksanakan dengan lebih baik dan lebih bervariasi,” tuturnya penuh semangat.
Dalam wawancara singkat, mewakili ketua panitia ibu Hj Ayuma mengucapkan bahwa perjalanan ini memiliki 8 tujuan utama. “pertama, kami bisa mendapatkan syafaat dari para waliyullah dan mengenang sejarah parah waliyullah yang telah mensyiarkan agama Islam di tanah Jawa ini. Kedua, kami berkunjung ke duplikat Ka’bah dan manasik di Semarang Jawa Tengah, yang terkenal dengan arsitekturnya yang bagus dan mewah, sehingga memberikan pengalaman Seperitual yang mendalam.
Ketiga ke pusat oleh-oleh di Semarang, dengan khas kota tersebut, semua itu ditempuh dalam 2 hari mulai tanggal 3 sampai 4 Mei 2025, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara jamaah agar tercipta kerukunan dan kebersamaan yang lebih kuat,” jelasnya.
Rombongan yang terdiri dari sekitar 50 jamaah berangkat dari depan kantor Kelurahan Tambak Sariyoso Surabaya, menggunakan bus pariwisata PO MWD trans dalam perjalanan menuju makam serta duplikat Ka’bah, oleh -oleh dan penginapan suasana penuh keakraban tercipta. Para jamaah memanfaatkan waktu untuk berbincang, saling berbagi cerita, dan membaca tahlil dan membaca surat Yasin serta di tutup dengan doa bersama. sepanjang perjalanan pun membaca sholawat, sampai di makam.
Acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam umum Branjangan, makam Mbah Hasan Basari (Ponorogo), makam Mbah Anom Besari (Madiun), menginap di Ungaran (Semarang), makam Mbah Hasan Munadi (Ungaran Semarang), duplikat Ka’bah dan manasik (Semarang), makam Syech Mudzakir ditengah laut (Demak) dan dilanjutkan pusat oleh-oleh (Semarang).
Dimakam rombongan melaksanakan doa ziarah dengan khusyuk. Bakan beberapa jamaah terlihat terharu saat menyaksikan makam-makam tersebut yang didekorasi dengan ornamen khas dan penuh makna sejarah.
“Berziarah ke makam adalah momen yang sangat mengharukan kami, setelah sampai di duplikat Ka’bah dan manasik Semarang yang memiliki desain arsitektur luar biasa dan menikmati suasana spiritual yang damai,” menjadi daya tarik tersendiri bagi jamaah.
“Sungguh luar biasa, berada di duplikat Ka’bah dan manasik ini membuat kami merasa bangga dan senang desainnya sangat indah, dan suasananya begitu tenang, kami bersyukur bisa mendapatkan pengalaman seperti ini,” ungkap ustadzah Istiqomah salah satu peserta.
Salah satu jamaah Hj yus mengatakan Wisata religi ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial di mana jamaah. Beberapa sesi kegiatan diadakan untuk meningkatkan keakraban, termasuk bersama di salah satu duplikat Ka’bah di Semarang Jawa Tengah tersebut, berbagi cerita tentang pengalaman hidup, hingga diskusi santai mengenai rencana kegiatan jamaah di masa mendatang.ungkapnya.
“Saya sangat senang bisa ikut, selain menambah wawasan tentang sejarah perjuangan Para wali, kami juga merasa dekat sebagai sebuah komunitas. Ini sebagai pengalaman yang sangat berharga,” kata Hj Yus dengan penuh semangat tinggi.
Kegiatan wisata religi ini bukan hanya menjadi ajang untuk memperdalam nilai-nilai spiritual, namun juga menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk terus mempererat tali persaudaraan dan menciptakan hubungan yang harmonis di tengah masyarakat. Jamaah Tambak Langon (Branjangan) Surabaya, berharap bahwa acara ini dapat menjadi contoh positif dan membawa manfaat yang lebih luas, baik bagi komunitas mereka maupun lingkungan sekitar.
(MSH)