Apes, Bakul Pentol Jadi Sasaran Perguruan Silat di Gresik
Apes, Bakul Pentol Jadi Sasaran Perguruan Silat di Gresik
GRESIK, Jatim II tNews.co.id – Nasib siap menimpa korban keganasan perguruan silat Berinsial AFF dan ARBS Warga Gresik jadi bukan – bulanan, Seorang remaja berusia 17 tahun asal Kecamatan Menganti, Gresik, diamankan Unit Resmob Satreskrim Polres Gresik.
Meski masih di bawah umur alias bau kencur, dia menjadi salah satu pelaku pengeroyokan dua pedagang pentol di Jalan Raya Pelemwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (10/10/2024).
Para pelaku mengeroyok korban hanya karena hal sepele, Korban memakai kaus perguruan silat.
ML yang masih bau kencur ini saat berboncengan tiga orang naik darah, dan melakukan pengeroyokan bersama teman-temannya, yang juga satu perguruan silat.
Tim penyidik pun masih memburu pelaku lainnya yang ikut terlibat aksi pengeroyokan itu.
Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Ipda Eriq Panca Nur Patria dikonfirmasi mengatakan, penangkapan tersebut dilakukan setelah memeriksa tiga orang saksi.
Mereka mengetahui identitas pelaku, lantaran berada di lokasi kejadian.
“Pelaku masih tetangga, satu desa, dengan saksi. Langsung kami amankan di kediamannya tanpa perlawanan,” ujar Ipda Eriq Panca Nur Patria, Rabu (16/10/2024).
Lebih lanjut, Eriq, sapaan akrabnya, mengungkapkan, ML merupakan otak aksi.
ML memprovokasi rekan-rekannya sekitar 20 orang untuk melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Perlu diketahui, Salah satu orang memukul korban menggunakan kursi mengenai kepala sehingga korban menutupi kepala dan wajah korban menggunakan tangan, Selanjutnya diikuti oleh beberapa orang juga memukul korban mengenai kepala, punggung, bahu sebelah kiri hingga korban diseret kearah tempat bangunan yang belum jadi kemudian korban dipukuli lagi mengenai kepala dan badan korban.
Aksi sekelompok perguruan silat diketahui warga sekitar berdatangan dan melerai sehingga rombongan perguruan silat tersebut melarikan diri. atas kejadian tersebut korban melapor ke Polres Gresik untuk proses lebih lanjut dan dimintakan VER.
“Dilakukan secara spontan, karena korban menggunakan atribut perguruan silat yang berbeda dengan pelaku,” Ungkapnya.
( Dhe ).