Bantuan SosialPemerintahanPeristiwa

Alih-alih Bergizi, Menu MBG SPPG Yayasan Iltizam Kecamatan Camplong Dinilai Sekadar Formalitas

Alih-alih Bergizi, Menu MBG SPPG Yayasan Iltizam Kecamatan Camplong Dinilai Sekadar Formalitas

SAMPANG, Madura || tNews.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Iltizam, menu yang diberikan menuai keluhan dari sejumlah wali siswa SMPN 1 Camplong.

Pasalnya, menu yang diberikan dinilai terlalu sederhana, kurang variatif, dan diduga mengurangi anggaran yang sudah ditentukan yaitu 10 ribu rupiah, menu tersebut disebut-sebut digunakan sebagai jatah konsumsi untuk satu minggu.

Berdasarkan dokumentasi yang diterima redaksi tNews.co.id, paket MBG tersebut hanya berisi satu bungkus roti tawar, 5 butir telur ayam, 4 susu kotak, biskuit sari gandum, 2 buah pir dan dua buah klengkeng. Menu tersebut dibagikan kepada siswa tanpa disertai lauk pauk bergizi lain seperti sayur-mayur maupun sumber protein tambahan.

Seorang siswa penerima MBG yang enggan disebutkan namanya membenarkan menu tersebut katanya untuk satu minggu.

“Benar mas itu menunya kataknya untuk satu Minggu, kalau di total dengan harga di toko saya rasa kurang lebih 60 ribu rupiah,” ujarnya, Jumat (26/12/2025).

Keluhan serupa juga disampaikan orang tua siswa. Mereka mempertanyakan standar gizi dan variasi menu yang disediakan yayasan pelaksana. Menurut mereka, konsep makan bergizi seharusnya memperhatikan keseimbangan nutrisi, bukan sekadar pembagian makanan ringan dan telur.

“Kami mendukung program MBG, tapi jangan asal. Anak-anak butuh gizi seimbang, ada nasi, sayur, dan lauk. Ini malah seperti bekal darurat,” kata salah satu wali murid.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Owner Dapur Yayasan Iltizam, saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp dengan nomer 08191350xxx, belum memberikan keterangan resmi terkait menu yang di salurkan dalam satu minggu. Upaya konfirmasi masih terus dilakukan oleh tNews.co.id.

Masyarakat berharap instansi terkait maupun pengawas program MBG segera melakukan evaluasi menyeluruh, agar tujuan utama program meningkatkan gizi dan kesehatan siswa benar-benar tercapai, bukan sekadar formalitas pembagian bantuan.

Wartawan: Ros I
Editor: Redaksi tNews.Co.id

Related Articles

Back to top button