Bantuan SosialHukum & KriminalPemerintahan

Material Murah: Rabat Beton BK Provinsi di Desa Komis Kedungdung Dugaan Pengurangan Volume Kondisi Sudah Retak

Material Murah: Rabat Beton BK Provinsi di Desa Komis Kedungdung Dugaan Pengurangan Volume Kondisi Sudah Retak

Sampang, Madura || tNews.co.id – Pekerjaan rabat beton di Desa Komis, Kecamatan Kedungdung yang bersumber dari Bantuan Keuangan (BK) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2025 kembali menuai sorotan warga. Selain penggunaan material yang dinilai tidak sesuai standar proyek pemerintah, kondisi fisik jalan kini mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan meski usia pekerjaan belum genap satu tahun.

Berdasarkan pengamatan warga di lapangan, proyek rabat beton tersebut diduga menggunakan semen merk Merah Putih. Walaupun semen tersebut berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI), warga menilai harga pasaran material tersebut relatif jauh di bawah standar yang umumnya digunakan dalam pekerjaan konstruksi pemerintah.

“Kalau dilihat dari harga semen di pasaran, merk itu termasuk murah. Kami khawatir kualitas beton tidak maksimal,” ujar salah seorang warga Desa Komis yang enggan disebutkan namanya, Senin (15/12/2025).

Tak hanya itu, sebelum proses pengecoran dilakukan, badan jalan terlihat ditumpuki batu pecah ukuran 3/5 dengan ketebalan cukup signifikan. Kondisi tersebut memunculkan dugaan adanya pengurangan volume beton cor yang seharusnya digunakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Batu 3/5 ditumpuk tebal, sehingga corannya kemungkinan jadi lebih tipis. Kalau volumenya dikurangi, tentu kekuatannya juga berkurang,” kata warga lainnya.

Kekhawatiran warga kian menguat setelah rabat beton tersebut mulai mengalami keretakan di sejumlah titik, padahal usia pekerjaan belum mencapai satu tahun.

“Belum satu tahun sudah banyak yang retak. Ini yang membuat kami semakin curiga kalau kualitas pekerjaannya memang bermasalah sejak awal,” ungkap seorang warga setempat.

Warga berharap instansi terkait, mulai dari pemerintah desa, kecamatan hingga dinas teknis di Kabupaten Sampang, segera melakukan pengecekan fisik dan audit teknis terhadap pekerjaan rabat beton tersebut.

“Dana ini bersumber dari uang rakyat. Jangan sampai proyek hanya jadi formalitas, tapi kualitasnya buruk dan merugikan masyarakat,” tegas warga.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana kegiatan maupun pemerintah Desa Komis belum memberikan klarifikasi resmi terkait penggunaan material, metode pengerjaan, serta munculnya keretakan pada rabat beton yang dibiayai dari BK Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2025 tersebut.



Wartawan: Ros I 

Editor: Redaksi tNews.co.id

Related Articles

Back to top button