Rabat Beton Desa Panjang Retak Dini, Dana Desa Rp185 Juta Dipertanyakan
Rabat Beton Desa Panjang Retak Dini, Dana Desa Rp185 Juta Dipertanyakan


Bojonegoro, Jatim || tNews.co.id — Pembangunan rabat beton di jalur menuju sendang Dusun Mlangbong, Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, menuai tanda tanya. Proyek yang menghabiskan Dana Desa (DD) Tahun 2025 sebesar Rp185.601.500 itu terpantau mengalami kerusakan dini, meskipun pekerjaan belum lama dinyatakan selesai.
Dari hasil pengecekan langsung di lokasi, permukaan beton terlihat tidak solid. Retakan panjang tampak di beberapa titik, bahkan sebagian badan jalan terlihat terkelupas dan pecah. Proyek dengan dimensi panjang 263 meter, lebar 2 meter, serta ketebalan 8 sentimeter tersebut diduga tidak dikerjakan sesuai standar teknis.
Kerusakan yang muncul dalam waktu singkat menguatkan dugaan lemahnya kualitas pekerjaan. Kondisi ini memunculkan pertanyaan serius terkait proses pengecoran, komposisi material, hingga pengawasan selama pelaksanaan.
Informasi lain terungkap dari seorang pekerja lapangan yang enggan disebutkan namanya. Ia menyatakan pengerjaan proyek tidak ditangani langsung oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Panjang. Menurutnya, proyek tersebut justru dikerjakan oleh pihak lain bernama Parlan, yang dikenal dengan sebutan Akri.
Jika informasi ini terbukti, pelaksanaan proyek Dana Desa tersebut patut dievaluasi. Sebab, setiap pekerjaan yang bersumber dari Dana Desa wajib dijalankan secara terbuka dan sesuai mekanisme yang diatur dalam ketentuan pengelolaan keuangan desa.
Saat awak media berupaya meminta keterangan dari Kepala Desa Panjang, yang bersangkutan tidak dapat ditemui. Kantor desa dan rumah kepala desa dalam kondisi kosong. Warga sekitar hanya menyampaikan pada wartawan Kades tidak ada di ruangannya. “Kepala desa sedang tidak berada di lokasi, ” ujar singkat.
Perjalanan menuju proyek pun bukan tanpa hambatan. Awak media harus menempuh jalur berbukit selama kurang lebih satu setengah jam menggunakan ojek, akibat akses jalan yang belum memadai bagi kendaraan umum.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pemerintah desa maupun TPK. Redaksi tNews.co.id tetap membuka ruang hak jawab dan konfirmasi sebagaimana prinsip jurnalistik.
Warga berharap instansi pengawas, termasuk inspektorat daerah dan pihak terkait lainnya, segera melakukan pemeriksaan lapangan. Mereka meminta audit teknis terhadap mutu beton serta penelusuran terhadap mekanisme pelaksanaan proyek, khususnya terkait dugaan pelimpahan pekerjaan kepada pihak ketiga.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya ketatnya pengawasan Dana Desa, agar pembangunan yang menggunakan uang rakyat benar-benar menghasilkan manfaat, bukan justru meninggalkan persoalan baru.
Wartawan: Pak Dhe Handoko
Publisher: Redaksi tNews.co.id









