Uncategorized

Peringatan Hari Santri di Sampang Diwarnai Kontroversi, Bupati Alihkan Fokus dari Spirit Kesyukuran ke Kasus Alun-Alun

Peringatan Hari Santri di Sampang Diwarnai Kontroversi, Bupati Alihkan Fokus dari Spirit Kesyukuran ke Kasus Alun-Alun

Sampang, Madura || tNews.co.id – Pernyataan Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, dalam perayaan Hari Santri Nasional 2025 (HSN) 2025 yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang, menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan.

Pasalnya, di tengah momentum sakral yang seharusnya menjadi ajang penghormatan terhadap perjuangan dan peran santri, Bupati justru menyinggung kasus pengerusakan fasilitas di Alun-alun Trunojoyo Sampang, bukan fokus pada semangat keagamaan dan pesan moral kesantrian.

Dalam pidatonya di hadapan ribuan santri, ulama, dan masyarakat, Bupati dengan nada tegas menyoroti tindakan perusakan fasilitas umum yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia menyebut bahwa perilaku semacam itu bukan lagi orang sampang. “Ketika sudah pengerusakan itu bukan orang Sampang, maka tugasnya Kapolres untuk menyelesaikan seluruhnya. Pak Kapolres siap, karena unsur Bupatinya dan dibawahnya tidak bisa menangkap, yang bisa mengkap itu pak Kapolres,” ujar bupati dalam potongan video yang beredar.

Namun, langkah Bupati itu justru memantik kritik dan reaksi beragam, terutama di kalangan tokoh aktivis muda. Mereka menilai momen perayaan Hari Santri seharusnya digunakan untuk memberikan motivasi spiritual dan penghargaan terhadap perjuangan santri, bukan mengalihkan fokus ke isu lain yang dinilai bersifat politis dan sensitif.

“Kami menghormati niat baik Bupati, tapi seharusnya hari santri menjadi ruang apresiasi dan refleksi moral, bukan tempat menegur masyarakat secara terbuka. Pesannya bisa disampaikan dalam forum lain,” ujar salah satu aktivis pemuda asal Banyuates Sampang Hanafi.

Terlepas dari pro dan kontra, pernyataan Bupati Sampang kini menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan tokoh agama. Sorotan publik mengarah pada pilihan waktu dan konteks penyampaiannya, yang dianggap tidak tepat di momen keagamaan sebesar Hari Santri.

Perayaan Hari Santri Nasional di Alun-alun Trunojoyo pada hari Jumat 30 Oktober 2025 itu sendiri berlangsung meriah, namun pesan Bupati yang menyinggung pengerusakan fasilitas justru menjadi pusat perhatian dan perdebatan di berbagai kalangan.

Wartawan : Ros I
Editor : Redaksi tNews.co.id
Publisher : Rosi

Related Articles

Back to top button