Halo PolisiHukum & KriminalPeristiwa

Hutan Bakau Rusak, Tambang Ilegal Merajalela, Polres Sampang Disorot Tajam

Hutan Bakau Rusak, Tambang Ilegal Merajalela, Polres Sampang Disorot Tajam

Sampang, Madura || tNews.co.id –
Citra kepolisian di Kabupaten Sampang kini berada di titik terendah. Di bawah kepemimpinan AKBP Hartono, Polres Sampang disorot tajam oleh publik akibat serangkaian persoalan hukum yang tak kunjung diselesaikan.

Mulai dari maraknya tanah reklamasi yang dimanfaatkan oknum untuk memperkaya diri, pengerusakan hutan bakau di kawasan pesisir Kecamatan Camplong yang dibuat lahan parkir, aktivitas tambang galian C ilegal, hingga kasus pencabulan dan asusila yang menguap tanpa kejelasan hukum, semuanya membentuk potret suram tumpulnya hukum di bumi Sampang.

Padahal, masyarakat dan berbagai kelompok aktivis telah berulang kali turun ke jalan, melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Sampang, menuntut transparansi dan ketegasan dari aparat. Namun, suara rakyat seolah hanya dijawab dengan diam.

“Sudah berkali-kali kami turun aksi. Tapi yang kami dapat hanya janji, bukan bukti. Seolah hukum di Sampang ini bisa dibeli,” tegas aktivis Pemuda Peduli Desa (PAPEDA) Badrus Sholeh Ruddin SH.

Tanah reklamasi yang seharusnya menjadi milik negara kini berubah fungsi menjadi lahan komersial yang dikuasai oleh pihak-pihak tertentu, diduga kuat dengan restu diam-diam dari oknum aparat Kepolisian Polres Sampang.

Warga dan pemuda pesisir Kecamatan Camplong menjerit. Mereka yang dulu menggantungkan hidup dari laut kini kehilangan ruang ekonomi akibat ulah segelintir orang yang menjadikan reklamasi sebagai ladang pribadi.

Selain itu, hutan bakau di pesisir Kecamatan Camplong tepatnya Desa Taddan, Kabupaten Sampang mengalami kerusakan parah akibat pembabatan liar dan aktivitas reklamasi ilegal. Ekosistem rusak, abrasi makin parah, sementara aparat Kepolisian Polres Sampang maupun Polsek seolah tutup mata. Tak satu pun tindakan tegas dilakukan terhadap pelaku perusakan lingkungan.

“Kalau hutan bakau habis, siapa yang menanggung nasib nelayan kami nanti? Jangan sampai aparat hanya jadi penonton,” ujar seorang Pemuda asal Kecamatan Camplong nada getir.

Tak kalah mencolok, aktivitas tambang galian C ilegal di berbagai titik di Sampang terus beroperasi tanpa hambatan. Truk-truk besar melintas mengangkut material tanpa izin yang jelas. Masyarakat menilai, praktik ilegal ini sulit diberantas karena ada beking kuat sampai ada dugaan pemilik tambang setor kepada oknum Kepolisian Polres Sampang.

“Kalau rakyat kecil yang salah, langsung ditangkap. Tapi kalau truk-truk besar itu, kok bisa bebas lewat itu murni melanggar tanpa ada tindakan. Kalau tidak setor yakin tak akan dibiarkan?” ujar salah satu warga dengan nada heran.

Ironisnya, di tengah maraknya kasus-kasus hukum yang belum terselesaikan, oknum polisi di Sampang justru ikut terseret kasus pungutan liar dan tindakan asusila yang dilakukan oleh Perwira Polisi Polres Sampang. Hal ini sangat mencoreng nama baik institusi Polri.

Publik pun semakin kehilangan kepercayaan. Bukannya menjadi pelindung masyarakat, justru aparat yang seharusnya menegakkan hukum ikut menjadi bagian dari masalah.

Berbagai persoalan yang menumpuk di Sampang menggambarkan betapa hukum kini tajam ke bawah, tumpul ke atas. Kasus-kasus besar yang melibatkan kepentingan kuat dibiarkan berlarut-larut, sementara masyarakat kecil terus menjadi korban ketidakadilan.

Sedangkan Kasi Humas polres Sampang AKP Eko Puji Waluyo SH saat dimintai keterangan menyampaikan bahwa polres sampang tidak menutup mata terkait adanya sebagian galian C ilegal .
Dan polres sampang tetap komitmen melaksanakan lidik dan menindak bagi pemilik galian C ilegal.

“Polres Sampang Pastikan Tindak Tegas Terkait Tambang Galian C  Yang Ilegal.
Dan siapa saja  Anggota yang terlibat galian  tambang C ilegal akan kami diproses  sesuai aturan yang ada masuk  Pelanggaran Disiplin Dan Kode Etik maupun Tindak pidananya, Yang terpenting
Tidak benar Polres menerima upeti dari para pelaku tambang galian C ilegal,” balas Kasi Humas Polres Sampang.

Apakah Kapolres Sampang AKBP Hartono akan bangkit menunjukkan keberpihakan pada kebenaran, atau justru membiarkan hukum di wilayahnya terus tumpul tajam ke rakyat kecil, tapi tumpul di hadapan kekuasaan.

Wartawan : Ros I Editor : Redaksi
Publisher : Rosi

Related Articles

Back to top button