Uncategorized

BNN Ungkap 84 Kasus Narkotika dalam Sebulan: Bukti Nyata Sinergi Antar instansi dalam Perang Melawan Narkoba

BNN Ungkap 84 Kasus Narkotika dalam Sebulan: Bukti Nyata Sinergi Antar instansi dalam Perang Melawan Narkoba

Jakarta, tNews.co.id – Perang melawan narkoba terus digelorakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Sepanjang bulan Juni hingga Juli 2025, BNN bersama aparat penegak hukum lainnya berhasil mengungkap 84 kasus tindak pidana narkotika dan mengamankan 136 tersangka dari berbagai jaringan domestik hingga internasional.

Tak hanya berhasil menyita total 561,03 kilogram narkotika, termasuk sabu, ganja, kokain, ekstasi, dan ganja sintetis, BNN juga menunjukkan peningkatan efektivitas kerja sama lintas sektoral. Kasus-kasus ini merupakan hasil kolaborasi erat antara BNN, Ditjen Bea dan Cukai, serta dukungan dari Polda, Polres, dan BNN Provinsi di berbagai wilayah.

Modus-modus kreatif dan berbahaya berhasil dibongkar, mulai dari penyelundupan sabu melalui kemasan kopi bermerek “Cote d’Ivoire” yang disisipkan di antara tumpukan buah semangka, hingga kokain yang dibawa masuk oleh WNA Brasil melalui Bandara Ngurah Rai. Di Sumatera Utara, petugas juga membongkar laboratorium rumahan pembuat narkotika, serta mengamankan pengiriman narkoba via jasa ekspedisi dan kurir udara.

“Ini adalah ancaman nyata yang terus berevolusi. Karena itu, keberhasilan ini tidak bisa dilepaskan dari kerja kolektif lintas lembaga dan peran serta masyarakat,” ungkap Biro Humas dan Protokol BNN.

Kasus penyelundupan sabu seberat hampir 200 kg dari Aceh ke Medan oleh jaringan Mualim menjadi sorotan utama. Barang haram tersebut disamarkan dalam karung kopi dan dibawa menggunakan kendaraan pribadi, dengan pelaku menggunakan KTP palsu. Di sisi lain, pengungkapan jaringan internasional asal Afrika Selatan dan Amerika Latin menegaskan bahwa Indonesia masih menjadi target strategis pasar gelap narkotika dunia.

BNN menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat aktif dalam pengungkapan ini dan kembali mengingatkan bahwa ancaman narkoba tidak bisa ditanggulangi oleh satu lembaga saja. Dibutuhkan sinergi berkelanjutan serta partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah, mendeteksi, dan melaporkan berbagai bentuk penyalahgunaan maupun peredaran narkoba.

“Masyarakat adalah benteng pertama dalam menjaga generasi bangsa dari kehancuran akibat narkotika. Ayo bersama-sama kita perangi narkoba, demi masa depan Indonesia yang sehat dan berdaya saing.”

Publisher : Redaksi tNews.Co.id

Related Articles

Back to top button