Di Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia di Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Gencar Lakukan 3R dan Jaga Kelestarian Hutan
Di Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia di Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Gencar Lakukan 3R dan Jaga Kelestarian Hutan
KAB. MALANG, JATIM, tNews.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk gencar melakukan reduce, recycle, reuse (3R) terhadap sampah plastik sekaligus menjaga daya dukung alam dan lingkungan serta kelestarian hutan.
Hal tersebut ia tekankan saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia di Jawa Timur yang diselenggarakan di Markas Komando Divisi Infanteri 2/Kostrad Singosari, Malang, Senin (4/9).
Khofifah mengatakan, upaya 3R ini sejalan dengan tema HLH 2023 “Beat Plastik Pollution”. Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa melakukan 3R itu sangat penting dan genting mengingat plastik merupakan salah satu limbah terbesar dengan angka mencapai 11 juta ton yang dibuang ke laut setiap tahunnya.
“Oleh karena itu sama-sama kita coba maksimalkan bagaimana sampah-sampah plastik itu bisa di kurangi. Maka reduce, recycle, reuse bisa kita lakukan,” katanya.
Khofifah mengatakan, pemanfaatan metode 3R ini selain untuk mengurangi sampah plastik, juga dapat membuka sumber pendapatan baru. Yang mana, masyarakat akan bisa menciptakan barang yang dapat dijual dan dimanfaatkan kembali.
Lebih jauh, Khofifah mengajak untuk bergerak bersama melindungi alam dan hutan. Ia mengatakan, penguatan pada daya dukung alam dan daya dukung lingkungan menjadi sesuatu yang vital bagi kehidupan.
“Saat ini sedang terjadi kebakaran hutan sekitar 1.200 hektar di Gunung Arjuno belum selesei kita padamkan. Kemarin (Minggu, 3/9) ada kebakaran yang meluas akibat pembakaran sampah yang ditinggalkan akhirnya tertiup angin akhirnya meluas. Saya minta dipastikan apa penyebabnya dari tempat sampah yang dibakar kemudian meluas ke mana-mana. Jadi tolong, kalau terpaksa bakar sampah, harus ditunggu,” tegasnya.
Selain itu, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan bahwa kebakaran hutan khususnya di gunung Arjuno salah satunya terkonfirmasi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Di mana, terdapat indikasi ada orang tak bertanggungjawab itu membakar semak-semak hutan guna memancing hewan buruan keluar.
“Untuk ini saya minta agar ada _strict punishment_ bagi mereka. Ini penting, karena tidak mudah menanam dan menjaga hutan. Kami sendiri pakai metode air seeding untuk menyebar benih, yang tingkat keberhasilannya sekitar 50%,” katanya.
Khofifah kemudian berpesan untuk tetap menikmati alam tanpa mengambil kekayaannya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan tidak mengambil tumbuhan saat mendaki gunung.
“Saat ini tidak perlu banyak narasi, sebaliknya perlu banyak aksi,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) tentang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Wilayah Jawa Timur antara Gubernur Khofifah dengan 13 perusahaan.
Di antaranya ada PT Smelting, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bali Nusra, PT Kimia Farma – Plant Watudakon, dan PT Semen Indonesia (Persero) TBK.
Dirinya juga menyerahkan penghargaan kepada bupati/walikota, desa, sekolah, dan kelompok masyarakat untuk beberapa kategori. Yakni kategori Pembina Proklim Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 serta Greenleadership yang diterima oleh masing-masing enam kabupaten/kota.
Ada pula kategori Desa/Kelurahan Berseri, Ekopesantren, Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH), dan Sekolah Adiwiyata.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah bersama Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Malang Mayor Jendral TNI Haryanto juga melakukan penanaman 10 ribu tanaman. Yang pelaksanaannya ditandai dengan pemencetan tombol sirine oleh Gubernur Khofifah bersama dengan Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Malang beserta jajaran.
( Pak D Handoko).