Pelaku Pembunuhan di Pasar Gadung Driyorejo Gresik Terungkap, Polisi Amankan 5 Tersangka dan Dua Pelaku Masih Diburu
Pelaku Pembunuhan di Pasar Gadung Driyorejo Gresik Terungkap, Polisi Amankan 5 Tersangka dan Dua Pelaku Masih Diburu
GRESIK, tNews.co.id – Dua pelaku kasus pengeroyokan disertai penganiayaan yang membuat seorang pedagang buah nanas meninggal dunia masih dilakukan pengejaran. Hingga saat ini kedua pelaku itu melarikan diri usai membuat korban harus kehilangan nyawa di Pasar Gadung, Kecamatan Driyorejo.
Memasuki lebih dari sepekan kematian korban bernama Eko Bayu Asmoro ,21, para pelakunya masih diburu. Eko meninggalkan seorang istri yang sedang hamil 7 bulan di Desa Sumberejo, Kecamatan Malo, Bojonegoro. Sudah tiga bulan, korban berjualan nanas di area pasar Gadung, Driyorejo.
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan saat ngopi bareng piramida bersama awak media mengatakan dari tujuh terduga pelaku, lima orang sudah diamankan. Kurang dua pelaku lagi yang masih kabur.
lima pelaku diantaranya bernama Dian ,(18), warga Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, Andrian ,(22), warga Kabupaten Lamongan dan Moch diamankan lebih dahulu.
Tak lama Kemudian 3 pelaku lagi bernama Aliev Khan Efendi,(19), warga Desa Mojosarirejo, Driyorejo, Anton ,(18), warga NTT tinggal di Kota Baru Driyorejo (KBD) dan Ahmad,( 29), warga Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo. Selain diamankan, para pelaku ada yang diantar kedua orang tua ke kantor polisi.
“Sementara belum, ini masih kita kejar dua pelakunya yang kabur (DPO) ,” ujarnya, Kamis (24/11).
Ditambahkan Aldhino mengungkapkan diketahui para pelaku adalah anggota perguruan silat. Mereka sempat kabur ke luar kota usai kejadian.
” Pihak kami sudah mengantongi dua identitas pelaku yang masih buron tersebut. Kami kejar semua tanpa terkecuali,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya kematian korban Eko seorang pedagang buah nanas menggegerkan para pedagang di Pasar Gadung. Penganiayaan kepada korban hanya dipicu perkara biasa, korban mengenakan baju perguruan silat. Hal ini membuat korban menjadi sasaran amuk tujuh pemuda.
Korban dianiaya berulang kali hingga mengalami pendarahan di otak. Korban yang memiliki istri tengah hamil tujuh bulan menghembuskan nafas terakhir di tempatnya bekerja untuk mencari nafkah.
Korban juga mengalami lebam di bagian mata dan mengeluarkan ingus di bagian hidung. Korban yang baru setahun menikah itu, ditemukan meninggal dunia hanya mengenakan celana pendek dan sarung menempel di badan.
Para pelaku memilih kabur saat korban susah meninggal dunia. Bahkan ada yang kabur ke luar kota, sebelum akhirnya menyerahkan diri diantarkan kedua orang tuanya ke polisi.
Korban Eko dikenal sebagai pria pekerja keras dengan berdagang buah-buahan. Korban telah dimakamkan di pemakaman di Sumberojo, Kecamatan Malo, Bojonegoro.
( Pak de Handoko).