Pemerintahan

Sosialisasi Dan Pencegahan Oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Terhadap Stunting Di Desa Dharma Tanjung Sampang

Sosialisasi Dan Pencegahan Oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Terhadap Stunting Di Desa Dharma Tanjung Sampang

Pewarta: Rosi

SAMPANG, tNews.co.id -Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember mengelar kegiatan sosialisasi pencegahan Stunting, dengan menyongsong tema “pengaruh pola pikir (mindset) para ibu muda di Kabupaten Sampang, pola makan, kawin muda dan gisi keluarga terhadap Stunting”, di wilayah Desa Dharma Tanjung Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang di Ruang aula Kantor Balai Desa. Rabu (21/10/2020)

Adapun yang hadari meliputi, PJ Kades Dharma Tanjung H Moh Tohir, Sekdes H Joni Hidayat, Ketua riset penelitian Stunting Universitas Jember Dr. Asrumi M.Hum bersama 3 dosen dan 2 mahasiswa, perwakilan Dinas Kesehatan Sampang, tokoh agama dan Kepala Dusun Desa Darma Tanjung.

Dalam sambutanya PJ Dharma Tanjung H tohir menyampaikan bahwa, sangat berterima kasih sudah menjadi perhatian penuh terhadap masyarakat kami.

” Saya sangat berterima kasih kepada Universitas Jember dimana sebelum melaksanakan sosialisasi ini sudah turun dan meneliti masyarakat kami untuk dan turun mengecek langsung”. Tandanya

Sementara menurut Ketua Riset Penelitian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Dr. Asrumi M.Hum juga menyampaikan, kasus Stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dan sudah menjadi permasalahan yang nasional dan global. Menurutnya dirinya telah melakukan riset di Kabupaten Sampang tepatnya di Desa Dharma Tanjung mendapati beberapa tanggapan dari masyarakat serta hasil akhir.

“Penurunan stunting masih fluktuatif dari 2016 sebanyak 38,38%, tahun 2017: 38,14%, tahun 2018: 39,2%, tahun 2019: 27,29,6%, sementara untuk di kabupaten Sampang sendiri dari 2018 sampai 2021 ada penurunan, penyebab Stunting itu sendiri ialah ada beberapa faktor dari pernikahan dini, tingkat pendidikan rendah, pekerjaan (pendapatan rendah), sanitasi atau air minum kurang layak dan kurangnya asi”. Ujarnya

Dr Asrumi menambahkan, kami telah melakukan riset di Kabupaten Sampang khusunya di Desa Dharma Tanjung dimana kasus Gisi buruk dan Stunting di tinjau dari urutan anak di kabupaten Sampang Desa Dharma Tanjung dari 40 anak menemukan fakta diantaranya: untuk anak pertama 15 anak 37,15%, anak kedua 17 anak 42,5%, anak ketiga 6 anak 15% dan anak keempat 2 anak 5%, kesimpulannya dari anak pertama dan kedua adalah 80% sedangkan anak ke tiga dan empat 20%, maka anak pertama dan kedua terdapat 15% anak yang mengalami Stunting mulai dari kandungan, lahir dan bulan kedua.

“Saat kami melakukan riset dilihat dari pola makan kasus stunting di Desa Dharma Tanjung, ibu muda sering mengalah dalam hal makanan sehari-hari karena yang bekerja dan mencari uang adalah suami, menu makan untuk suami dan anak sering di dahulukan sedangkan istri makan seadanya, faktor lain ialah istri tidak di kasih uang belanja dan istri yang ditinggal suaminya”.

Menurutnya kasus Stunting bisa diatasi dengan cara memberikan asupan Gisi yang cukup diantaranya, apabila bayi berusia 6 bulan diberi asupan bubur berprotein hewani, untuk air asi amis dapat diatasi dengan meminum beras kencur atau kunyit,”  Tambahnya.

Related Articles

Back to top button