Dinkes Kabupaten Tulungagung Gelar Lomba Jamu tradisional


TULUNGAGUNG || tNews.co.id – Dinas kesehatan kabupaten Tulungagung menggelar kegiatan lomba jamu gendong, sebagai upaya pelestarian jamu tradisional. Para peserta juga saling adu kreativitas dalam menawarkan dagangannya.
Kasi Perbekalan dan Farmasi Dinkes Tulungagung Masduki, mengatakan lomba jamu gendong diikuti 55 peserta, perwakilan dari 19 kecamatan.
Dalam lomba tersebut pihaknya memberikan penilaian dari sejumlah aspek. Mulai pengolahan, formula ramuan, kebersihan hingga penyajian.
“Pada pengolahan itu ada beberapa item, pemilihan bahan, pencucian, penyarian, peramuan hingga penyimpanan,” kata Masduki, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya lomba yang mengambil tema Jamu Gendong Dengan Citarasa Milenial di Masa Pandemi COVID 19 tersebut juga menjadi ajang kreativitas bagi para pengrajin jamu di Tulungagung dalam dalam menjajakkan dagangannya.
Peserta saling berkompetisi di atas panggung untuk mempraktikkan cara berkomunikasi dan menawarkan jamu produksinya. Kreativitas itu sengaja dipupuk sebagai salah satu inovasi dalam pemasaran.
Masduki menjelaskan lomba jamu gendong tersebut memiliki tiga tujuan utama, yakni menggerakkan perekonomian dengan pemanfaatan sumber hayati, peningkatan imunitas dan kebugaran serta sebagai bentuk pelestarian budaya warisan nenek moyang.
“Menghilangkan stigma bahwa selama ini jamu bagi para klinisi dianggap bermasalah. Padahal jamu gendong bisa berkontribusi terhadap kesehatan, untuk menjaga imunitas dan kebugaran,” ujarnya.
Lomba yang digelar setiap tahun ini dinilai mampu mendorong para pelaku UMKM di bidang jamu untuk terus berinovasi dan mengembangkan produknya, sehingga tetap eksis di era modern.
“Bahkan pemenang tahun lalu itu, jamu menjadi mata pencaharian utama. Dia juga rajin menjual produknya secara online,” jelasnya
“Sementara untuk meningkatkan mutu dan keamanan produk kesehatan tradisional, Masduki mengklaim, pihaknya telah berulang kali melakukan pembinaan. Program tersebut dengan mengedukasi para pelaku usaha jamu mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, penyimpanan hingga penyajian”, kata Masduki
“Yang paling utama adalah perilaku higienitas yang perlu menjadi perhatian, kemudian juga pemilihan bahan baku. Cara produksi yang aman, karena ini sama dengan pangan kan kalau diproduksi dengan cara tidak benar bermasalah terhadap kesehatan,” pungkas nya.
Pewarta ;@ Agus.