Banjir Rob Terjadi Di Pesisir Pantai Utara Perairan Surabaya
SURABAYA – tNews.co.id || Gerhana Bulan atau Super Blood Moon, pada Rabu (26/5) malam berakibat terjadinya banjir rob di sejumlah pesisir pantai utara perairan Surabaya, Salah satu wilayah yang berdampak parah yakni di wilayah Kel. Kedung Cowek Kec. Bulak Kota Surabaya. Banjir rob ini setinggi 1 meter menerjang pemukiman warga. Banjir ini juga masuk ke rumah warga dan sekolah. Namun, warga hanya bisa pasrah dan membiarkan air laut surut. Jika sudah surut, warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, membersihkan rumah dan kotoran yang terbawa banjir rob.
“Hampir setiap banjir rob,rumahnya sudah menjadi langganan air laut masuk, jadi dibiarin air laut masuk, yang hanya kita selamatkan barang-barang elektronik, kasur, pakaian dan surat-surat berharga, takut kena air jadi rusak. Setelah banjir rob surut, baru kita bersihkan pakai air bersih,” kata seorang Ny Juminten (50) warga Kedung cowek kepada tNews.co.id, Kamis (27/5/2021).
Meski dibangun tanggul di sisi timur untuk menahan terjangan banjir rob, namun air laut dan gelombang tinggi masuk dari sisi sebelah barat. Padahal di titik tersebut tanggul uda dibangun.
Diperkirakan banjir rob ini akan terjadi hingga 3 hari mendatang, terhitung sejak kemarin hingga Kamis (27/5). Warga sudah melakukan sejumlah persiapan mulai dari memasang penahan air laut, agar banjir tidak masuk ke rumah.
Dirpolairud Polda Jatim Kombes Pol Arnapi melalui Kasubdit Patroli AKBP Y Herlambang, mengatakan banjir rob ini terbilang cukup parah. Karena dampaknya sampai masuk ke permukiman warga.
“Sudah menjadi langganan banjir rob bagi warga Desa Kalibuntu, banjir rob terparah dikarenakan dampak gerhana bulan, banjir rob setinggi 1 meter, ” imbuh Herlambang saat dikonfirmasi.
Herlambang menambahkan Melaksanakan pemantuan kegiatan banjir Robb (air pasang ) yang terjadi Diwilayah pesisir Surabaya utara. Berkoordinasi dengan DKP kota Surabaya untuk memantau dan melaksanakan bantuan apabila diperlukan oleh nelayan pesisir. Melaksanakan pendataan dan komunikasi dengan Nelayan setempat yang terkena banjir Robb (Air pasang).
Hasil yang dicapai Semua kapal perahu Nelayan tidak ada yang mengalami kerusakan. Tidak adanya korban Materiil dan Jiwa. Tetap melaksanakan pemantauan dan Berkoordinasi dengan instansi terkait dan Warga nelayan apabila adanya perkembangan informasi dan membutuhkan bantuan, ” Kata Herlambang.
( tNews.co.id – Handoko).